Pagaruyung Dārul Qarār ڤݢرويڠ دار القرار Pagaruyuang ملاياڤورا Malayapura | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1347–1825 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ibu kota | Pagaruyung | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Minangkabau, Melayu, Sanskerta (zaman Buddha) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Agama | Dari Buddha berubah menjadi Islam | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Maharajadiraja - Sultan - Yang Dipertuan Pagaruyung | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
• Didirikan | 1347 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
• Perang Padri | 1825 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kerajaan Pagaruyung (Bahasa Minang: Karajaan Pagaruyuang, nama lain: Pagaruyung Dārul Qarār) adalah kerajaan yang pernah berdiri di bagian tengah pulau Sumatra, yang wilayahnya sekarang menjadi bagian daratan Provinsi Sumatera Barat, sebagian Provinsi Riau, dan bagian pesisir barat Provinsi Sumatera Utara.
Nama kerajaan ini dirujuk dari nama pohon Nibung atau Ruyung,[1] selain itu juga dapat dirujuk dari inskripsi cap mohor Sultan Tunggul Alam Bagagar dari Pagaruyung,[2] yaitu pada tulisan beraksara Jawi dalam lingkaran bagian dalam yang berbunyi (Jawi: سلطان توڠݢل عالم باݢݢر ابن سلطان خليفة الله يڠ ممڤوڽاءي تختا کراجأن دالم نݢري ڤݢرويڠ دار القرار جوهن برداولة ظل الله في العالم; Latin: Sulthān Tunggul Alam Bagagar ibnu Sulthān Khalīfatullāh yang mempunyai tahta kerajaan dalam negeri Pagaruyung Dārul Qarār Johan Berdaulat Zhillullāh fīl 'Ālam).[3] sayangnya pada cap mohor tersebut tidak tertulis angka tahun masa pemerintahannya. Kerajaan ini runtuh pada masa Perang Padri, setelah ditandatanganinya perjanjian antara Kaum Adat dengan pihak Belanda yang menjadikan kawasan Kerajaan Pagaruyung berada dalam pengawasan Belanda.[4]
Sebelumnya kerajaan ini tergabung dalam Malayapura,[5] sebuah kerajaan yang pada Prasasti Amoghapasa disebutkan dipimpin oleh Adityawarman,[6] yang mengukuhkan dirinya sebagai penguasa Bhumi Malayu di Suwarnabhumi. Termasuk pula di dalam Malayapura adalah kerajaan Dharmasraya dan beberapa kerajaan atau daerah taklukan Adityawarman lainnya.[7]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Amran
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Stuers
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Cap